"BPJS atau SJSN katanya gratis. Tak tahunya bayar. Bagaimana ini? …," tegas Billy, Koordinator Serikat Pekerja Nasional (SPN) Tangerang.
Ribuan buruh menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta.
Tuntutan utama mereka adalah menolak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
"BPJS atau SJSN katanya gratis. Tak tahunya bayar. Bagaimana ini? Memenuhi kebutuhan hidup saja susah. Mendingan kita tabung uangnya. Mari teman-teman, kita tolak BPJS dan SJSN," ujar Billy, Koordinator Serikat Pekerja Nasional (SPN) Tangerang, di atas mobil komando, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/11).
Ia mengatakan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah melakukan kebohongan dengan menjanjikan jaminan kesehatan seumur hidup tanpa batas dan gratis.
"Kenapa kenyataannya bayar? Buruh dikenakan iuran Rp22 ribu sampai Rp50 ribu per bulan. Jika menunggak, kena denda dan tak mendapat pelayanan. Karena itu, mari kita tolak BPJS dan SJSN," tambahnya.
Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, ribuan buruh dari SPN, Front Tolak BPJS dan Federasi Serikat Pekerja Otomotif Indonesia, masih berada di depan Istana Negara pada pukul 16.30 WIB. Sebelumnya, buruh telah menggelar unjuk rasa sejak siang di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta.
Selain menyuarakan aspirasi menolak BPJS dan SJSN, para buruh pendemo juga menuntut untuk bertemu dengan Presiden SBY dan mengadukan keluhannya.
0 komentar:
Posting Komentar