Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea menegaskan, pihaknya menolak politik upah murah. Oleh karenanya, KSPSI tetap akan menuntut kenaikan upah bagi buruh.
“Kami menolak politik upah murah. KSPSI siap menggelar unjuk rasa
besar-besaran kalau pemerintah tetap menjalankan politik upah murah,”
tegas Andi, Selasa (3/9).
Menurutnya, beban kehidupan buruh saat ini sangat berat sebagai
dampak dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum lama ini.
“Hal ini sangat memberatkan kehidupan buruh, apalagi buruh yang sudah berkeluarga,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Andi membantah dirinya pernah menyatakan bahwa
perjuangan buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) di DKI
Jakarta, dari Rp 2,2 juta menjadi Rp 3,7 juta per bulan, tidak
realistis.
“KSPSI menempuh jalur perjuangan di Dewan Pengupahan, di mana KSPSI ada keterwakilan,” ujarnya.
0 komentar:
Posting Komentar