Produsen platina terbesar di dunia, Anglo American Platinum telah memecat 12.000 pekerja tambang di Afrika Selatan.
Perusahaan Anglo American Platinum mengumumkan pemecatan itu hari Jumat, dan mengatakan para pekerja tambang Rustenberg itu tidak menghadiri sidang dengar keterangan kedisiplinan terkait pemogokan ilegal.
Perusahaan itu mengatakan pemogokan tiga minggu itu telah menimbulkan kerugian 80 juta dolar.
Serikat Buruh Pekerja Tambang Nasional Afrika Selatan mengatakan pihaknya akan mencoba bernegosiasi dengan Anglo American untuk meredakan keresahan.
Hari Kamis, seorang pekerja tambang ditemukan tewas setelah polisi menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan protes dekat tambang Rustenberg.
Sektor pertambangan Afrika Selatan telah diguncang dengan serangkaian pemogokan dan protes sejak insiden pemogokan yang diwarnai kekerasan di tambang platina di Marikana bulan Agustus.
46 orang tewas dalam aksi mogok itu, termasuk 34 orang yang ditembak polisi.
Para pekerja itu akhirnya memenangkan kenaikan upah 22 persen, memicu seruan bagi kenaikan gaji oleh pekerja di tambang-tambang lainnya.
Perusahaan itu mengatakan pemogokan tiga minggu itu telah menimbulkan kerugian 80 juta dolar.
Serikat Buruh Pekerja Tambang Nasional Afrika Selatan mengatakan pihaknya akan mencoba bernegosiasi dengan Anglo American untuk meredakan keresahan.
Hari Kamis, seorang pekerja tambang ditemukan tewas setelah polisi menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan protes dekat tambang Rustenberg.
Sektor pertambangan Afrika Selatan telah diguncang dengan serangkaian pemogokan dan protes sejak insiden pemogokan yang diwarnai kekerasan di tambang platina di Marikana bulan Agustus.
46 orang tewas dalam aksi mogok itu, termasuk 34 orang yang ditembak polisi.
Para pekerja itu akhirnya memenangkan kenaikan upah 22 persen, memicu seruan bagi kenaikan gaji oleh pekerja di tambang-tambang lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar